Mudik tahun ini, Thifa berkesempatan menginjak tanah madura. Di kota Sumenep inilah, keluarga besar Mami (neneknya Thifa) berdomisili. Bahkan, Bunda lahir di Kalianget lhoo.. sebuah kecamatan di Kota Sumenep. Ini juga kali pertama untuk Aunty Noni dan juga Ayah, para mantu di keluarga Abah-Mami.
Sumenep merupakan salah satu kota di pulau Madura, selain Bangkalan, Sampang, dan Pamekasan. Kota Sumenep adalah pusat pemerintahan ketika Madura masih berupa kerajaan. Jadi, satu-satunya kota yang memiliki Keraton.
Nah, Thifa -Aunty, Om Abang, Ayah, Om Dito dan Om Reyhan- berkesempatan untuk mengunjungi keraton. Kebetulan, Aunty juga dapat tugas riset dari produsernya, hehehe, sambil menyelam minum air. Tuh..lihat gaya Thifa pura-pura jadi reporter mewawancarai sang Jurnalis. Berkunjung ke keraton tak lengkap tanpa melihat Taman Sari, tempat pemandian para putri raja ketika itu.
Dari keraton, Thifa dan rombongan menuju Asta Tinggi, tempat pemakaman para raja-raja dan bangsawan Sumenep. Sempat juga mampir di mesjid Jami' yang tidak jauh dari rumah Mbah Cibuk (Neneknya Bunda).


Label: Budaya Indonesia
4 Comments:
dari madura toh? keluarga besar bapakku dari sana. bapakku lahir di Bangkalan :) tapi aku baru 2x ke Madura, itupun saat esde!hehehehe...bagaimana ya kabar dan keadaan madura hari ini? :)
:D..
sempet nyebrang ke P Sapudi atau jalan ke Kalianget ?
Miss Sumenep so nih
ditunggu bagian ke tiga dan ke empatnya
Kemarin pulang lewat Utara atau Selatan ?
Ngelewatin Kuburan Cina ?
Salam kenal semua.. :)
Wah.. senangnya ketemu saudara seperantauan.. :) ke Kalianget sih pasti, 'kan harus absen sama tanah kelahiran :D
ke Pulau Sapudi belum sempat, soalnya cuaca juga 'gak menentu. Mungkin nanti kalau gak puasaan bisa lebih jauh mainnya. Pulang lewat Selatan, jalur utama.
Madura?? Still the same :) oya, udah ada KF* lho... :)
wah seru jalan2. met kenal deh yah, met berjuang juga di nanowrimo
Posting Komentar
<< Home