Kapan ya, Thifa bisa baca?? hmm.. kalau yang dimaksud baca kata-kata/tulisan, Thifa lancar membaca di bulan Desember 2006. Tapi, sejak usia 2 tahun, dia sudah bisa 'membaca' lho... Misalnya "M" lambang resto fast-food, ato gambar rumah pizza kesukaannya, juga logo hypermarket yang sering dikunjunginya.
Sejak kecil Thifa memang tenggelam dalam buku-buku. Hehehe, maksudnya buku-buku Ayah Bunda, juga buku-buku milik keluarga besar kami. Bunda ingat, ketika usia 1 tahun-an, Thifa sudah ikut 'membaca' buku teks perkuliahan yang sedang Bunda baca menjelang tidur malam. Hehehhehehe, Thifa senang sekali, terutama untuk buku kuliah yang banyak foto-fotonya. Kalau yang isinya huruf-huruf saja, emmm... malesss deehh... :) Ritual malam sebelum tidur diisi dengan kegiatan membaca cerita (maksudnya ayah ato bunda yang cerita), membaca gambar (nah, ini bagian Thifa), atau lihat-lihat buku.
Setelah Thifa paham konsep geometri sederhana dan arah (kiri ke kanan), barulah ia diperkenalkan pada huruf. Waktu itu..kalau gak salah, usianya sekitar 2 tahun. Sambil main, huruf yang diajarkan untuk awal adalah : o, i, u. Kenapa? karena huruf-huruf ini bentuknya konstan (kapital maupun kecil). Terus, maiinn deeehh.. setiap ada tulisan, Thifa menunjukkan huruf-huruf yang ia ketahui. Ketika usianya 2 tahun 6 bulan, Thifa mulai mengenal semua huruf pakai matras huruf. Caranya, ia melompat ke huruf yang disebut. Caranya menghafal juga unik. Dia meng'asosiasi'kan setiap huruf dengan nama tokoh di Barney (Video favoritnya), jadi B untuk Barney, D untuk David, dan seterusnya. Alhamdulillah, dalam 2 minggu dia sudah kenal semua huruf.
Baru setelah usianya 3 tahun jreng, Thifa dikenalkan pada suku kata. Jadi ia belajar membaca tanpa mengeja. Untung kami menemukan, ehh.. nggak nemu sih.. tapi bertemu dengan buku ini

Alhamdulillah, 2 bulan belajar, Thifa sudah tamat dan mampu membaca. Setelah itu... wuuusss... buku-buku dilahap oleh Thifa. Senangnya... tapi bukan berarti acara mendongeng berhenti begitu saja. Thifa masih senang dibacakan cerita, hehehe. Paling tidak, sekarang dia tidak 'kehilangan arah'. Bila di perjalanan, Thifa sudah tahu dia berada di daerah mana dengan membaca papan penunjuk jalan atau nama daerah.
Seiring kemampuan membaca, alhamdulillah, kemampuan menulisnya pun berkembang baik. Meski di awal-awal pakai huruf besar semua, sekarang tulisannya makin rapih. Gak papa deh, mencong-mencong dikit. Yang penting, terus belajaaaarrr... :)
Terima kasih juga untuk Aunty Rini, Oma Mayke, Aunty Jeanny, Tante Ade, Bulik Ririn, dan Bude Menuk yang memberikan hadiah buku-buku menarik buat Thifa. Koleksi Thifa jadi makiiiinnn banyaaakkk... :) Terima kasih juga untuk Abah Fuadi yang memberikan rak display buku, jadi buku Thifa rapih deehh....
Label: Life Skill
0 Comments:
Posting Komentar
<< Home